Pabrik Smelter Harita Nickel (Istimewa)
Jakarta– PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mencatatkan laba bersih kuartal III-2025 yang melampaui ekspektasi. Simak potensi dividen juragan nikel tersebut dan target harga saham NCKL.
Harita Nickel mencetak laba bersih sebesar Rp 2,3 triliun pada kuartal III-2025 atau turun 4% qoq, namun naik 15% yoy. Alhasil, laba bersih selama Januari-September 2025 mencapai Rp 6,4 triliun atau meningkat 33% yoy.
Perolehan laba bersih emiten berkode saham NCKL itu melampaui ekspektasi karena setara 79% dari estimasi konsensus 2025.
“Kami menilai bahwa kinerja NCKL tergolong baik berdasarkan beberapa faktor. Pertama, penurunan laba bersih secara kuartalan terbilang terbatas, meski terdapat efek high base pada kuartal II-2025 akibat inventory movements. Kedua, beberapa faktor one off yang menyebabkan penurunan laba entitas asosiasi,” ungkap Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Theodorus Melvin dalam catatannya, Selasa (4/11/2025).
Sementara itu, dalam earnings call bersama para analis, manajemen NCKL menilai bahwa harga nikel belum akan meningkat signifikan hingga tahun depan, seiring potensi lonjakan suplai dari smelter-smelter baru yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan permintaan.
Manajemen NCKL, menurut Melvin, juga memutuskan untuk mempertahankan pedoman rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) sebesar 30%, meski laba perusahaan meningkat signifikan dan kebutuhan belanja modal (capex) kini lebih rendah.
Samuel Sekuritas Indonesia dalam riset sebelumnya telah melakukan penyesuaian dengan merevisi naik laba Harita Nickel (NCKL) pada 2025 dan 2026 sebesar 15,2% dan 34,4%. Kemudian disesuaikan dengan kenaikan yang lebih moderat sebesar 7,8% pada 2027.
Hal itu seiring dengan dimasukkannya kontribusi JV yang lebih tinggi dari peningkatan kepemilikan di PT Obi Nickel Cobalt (ONC) menjadi 40%, serta penurunan estimasi biaya tunai setelah perbaikan pada semester I-2025.
Sebab itu, Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy saham NCKL dengan target harga lebih tinggi Rp 1.300.
Target harga saham NCKL berbasis sum of the parts (SOTP) tersebut mencerminkan estimasi valuasi P/E 2026 sebesar 8,3 kali. Samuel Sekuritas tetap positif terhadap prospek jangka panjang NCKL di tengah harga nikel yang melemah, karena melihat katalis positif tetap ada. (Cr)






