Ternate, Okekiri – Plafon di ruang publik Terminal Bandara Udara Sultan Babullah, Ternate, ambruk sepanjang hampir seratus meter pada Selasa (16/9/2025) sore. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Kepala Bandara Sultan Babullah, Sigit Budiarto, menjelaskan bahwa peristiwa terjadi sekitar pukul 15.30 WIT, saat hujan deras disertai angin kencang mengguyur kawasan bandara. Cuaca ekstrem diduga menjadi pemicu utama insiden itu.
“Diduga air hujan yang mengalir dan menggenang di atas plafon menyebabkan konstruksi tidak mampu menahan beban, hingga akhirnya runtuh mendadak,” ujar Sigit. Ia menyebutkan bahwa saat kejadian, tidak ada aktivitas penerbangan atau lalu lintas penumpang yang padat.
“Untuk saat ini alhamdulillah kondisi normal seperti biasanya dan tetap berjalan hingga besok. Dari insiden ini tidak ada korban jiwa karena saat ambruk tidak ada operasional,” lanjut Sigit. Ia memastikan kondisi terminal saat ini sudah dapat digunakan kembali.
Runtuhnya plafon sempat menimbulkan kepanikan di kalangan petugas dan sejumlah orang yang berada di lokasi. Suara runtuhan terdengar cukup keras, namun tidak menyebabkan kerusakan pada fasilitas utama lainnya.
Puluhan pegawai bandara segera diterjunkan untuk membersihkan puing-puing plafon yang berserakan di area publik terminal. Proses pembersihan dilakukan dalam waktu cepat untuk memastikan area tersebut aman dan layak digunakan kembali.
Meski demikian, kegiatan operasional tetap berjalan seperti biasa. Tidak ada penerbangan yang terganggu akibat insiden tersebut, dan layanan kepada penumpang dipastikan tidak terganggu.
Sigit menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi teknis terhadap struktur bangunan terminal. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab ambruknya plafon dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.






